12:50 PM
0
Aneka macam perabotan ini ternyata dibentuk dari bahan baku tumbuhan liar yang masih cukup banyak tersebar di kawasan hutan rakyat Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Nilai estetis dari benda-benda ini tentu menjadi bahan renungan bagi kebanyakan orang, bagaimanapun juga hasil semolek barang-barang ini pasti dihasilkan oleh para pengrajin yang bertangan dingin. Anyaman demi anyaman, tersusun rapi membentuk sebuah benda bermanfaat bagi kehidupan cukup sulit dilakukan oleh orang awam. Hanya orang-orang telaten yang berdaya seni tinggi yang dapat melakukannya. Daya seni dan ketelatenan serta kesabaran para pengrajin anyaman ini, berasal dari orang-orang tua mereka yang diajarkan secara turun temurun. Tetapi pada saat ini keterampilan menganyam nentu, tidak terbatas lagi pada kalangan keluarga seketurunan, melainkan telah berkembang bebas kepada siapa saja yang ingin mempelajarinya. Masyarakat Lohia telah beberapa kali menyelenggarakan pelatihan keterampilan menganyam kepada masayarakat luas. Sampai akhirnya sekarang ini terdapat pihak yang membangun "rumah nentu" sebagai wadah untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan anyam nentu sekaligus sebagai tempat memajang hasil anyaman yang diselesaikan dalam pelatihan itu

Hasil produksi aneka bentuk kerajinan tangan di rumah nentu ini diharapkan dapat menjadi suatu komoditi rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengrajin. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 1.250.000.

0 komentar:

Post a Comment

Terbitan Yayasan Mustika Pertiwi Wite Barakati