12:47 PM
0
Ini adalah salah satu halaman Qur'an Lengkap 30 Juz hasil tulisan tangan yang dilakukan pada abad-19 yaitu sekitar tahun 1870. Usia yang sudah cukup tua, tetapi tulisannya masih cerah walaupun kertasnya sudah kelihatan belang-belang. Menurut cerita, Qur'an ini disalin dari Al-Qur'anul Karim asli yang beredar di Daerah Muna pada masa itu.
Qur'an ini ditulis menggunakan tinta yang diramu khusus dari buah pohon. Alat tulis masih terbuat dari "koroka" (lidi ijuk (lampuga) pohon enau).

Sungguh pekerjaan yang cukup melelahkan, tetapi karena ketekunan seseorang yang akrab disapa Yaro Kadha, maka Qur'an sebanyak 6.666 ayat itu berhasil diselesaikan. Hal yang dirasa aneh bahwa Yaro Kadha sendiri sebenarnya bukan pejabat bidang agama. Beliau hanya seorang Kepala Kampung Malainea. Mungkin Yaro Kadha berusaha menyalin Al-Qur'an ini cuma untuk dijadikan sebagai kenag-kenangan kepada anak-cucunya. Artinya, dengan adanya Qur'an tersebut, maka anak-cucunya akan terus mengingat Kakek mereka Yaro Kadha. Disamping itu pula, anak-cucunya pasti akan bertanya untuk mengetahui lebih jauh tentang peran Yaro Kadha dalam masyarakat.

Sebelum ditemukan oleh pemegangnya saat ini Qur'an tulisan tangan tersebut kondisinya sudah urak-urakan. Nanti beberapa bulan kemudian, pemegang Qur'an ini berinisiatif untuk menjilidnya kembali. Proses penjilidan terpaksa dilakukan di Makassar, karena pada saat itu di Sulawesi Tenggara kegiatan penjilidan masih bisa dibilang langka. Kini Qur'an itu disimpan rapi di rumah Bapak H. La Masuha, Kel. Laimpi, Kec. Kabawo Kab.Muna Sulawesi Tenggara.

0 komentar:

Post a Comment

Terbitan Yayasan Mustika Pertiwi Wite Barakati